2 - Bai'atUpdate

Baiat Basyir bin Khashashiyah dan Jarir bin Abdullah Atas Rukun Islam, Ittikad Baik dan Jihad

869
×

Baiat Basyir bin Khashashiyah dan Jarir bin Abdullah Atas Rukun Islam, Ittikad Baik dan Jihad

Sebarkan artikel ini

HASAN bin Sufyan, Thabrani dalam kitab Al-Mu’jamul-Ausath, Abu Nu’aim, Al-Hakim, Baihaqi, dan Ibnu ‘Asakir meriwayatkan beserta sanadnya dari Basyir bin Khashashiyah RA., ia berkata: Aku pernah menghadap Rasulullah SAW. untuk berbaiat kepada beliau.

Baca : Bab 1Nabi SAW. Menolak Bujukan Meninggalkan Dakwah (4)

Lalu aku berkata, “Atas perkara apa engkau akan membaiatku, wahai Rasulullah?”

Maka Rasulullah SAW. mengulurkan tangannya seraya bersabda, “Kamu bersaksi bahwasanya tiada tuhan selain Allah semata-mata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mengerjakan shalat lima waktu tepat pada waktunya, menunaikan zakat yang telah diwajibkan, berpuasa pada bulan Ramadhan, pergi haji ke baitullah, dan berjihad di jalan Allah.”

Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Itu semuanya kami sanggupi kecuali dua perkara yang aku tidak sanggupi, yaitu:

(1) zakat, demi Allah! Aku tidak memiliki harta kecuali sepuluh ekor unta betina. Unta-unta itu untuk keperluan susu dan kendaraan untuk keluargaku.

Juga (2) jihad, karena aku seorang penakut. Orang-orang berkata bahwa barangsiapa melarikan diri ketika perang, maka ia telah kembali dengan membawa murka dari Allah. Aku takut ketika peperangan datang aku akan merasa ketakutan, lalu melarikan diri sehingga aku kembali dengan membawa murka dari Allah.”

Baca Juga : Bab 3Gangguan Yang Dialami Nabi SAW., Sepeninggal Pamannya

Maka Rasulullah SAW. menarik kembali tangannya, kemudian menggerak-gerakkannya, kemudian bersabda, “Hai Basyir, jika tidak ada sedekah dan tidak ada pula jihad, lalu dengan amalan apa kamu akan masuk surga?”

Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Bentangkanlah tanganmu, aku akan berbaiat kepadamu. Maka beliau membentangkan tangannya, lalu aku berbaiat kepada beliau atas semua amalan-amalan tersebut.”

[Demikian dalam kitab Kanzul-Ummâl (7/12)].

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Ahmad. [Para perawinya dianggap tsiqat, -sebagaimana dikatakan oleh Haitsami (1/42)].

Ahmad meriwayatkan beserta sanadnya dari Jarir RA., ia berkata Rasulullah SAW. telah membalatku untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan beriktikad baik terhadap setiap orang Islam.

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Ibnu Jarir dengan lafal yang sama, -sebagaimana dalam kitab Kanzul-Ummál (1/82), Bukhari, Muslim dan Tirmidzi, -sebagaimana dalam kitab At-Targhib wat Targhib (3/236).

Ahmad meriwayatkan pula beserta sanadnya dari rangkalan sanad yang lain dan Jarir, ia berkata: Aku pernah berkata, “Wahai Rasulullah! Berikanlah syarat untukku, karena engkau yang paling mengetahui mengenai syaratnya.

Beliau bersabda, “Aku akan membaiatmu untuk menyembah Allah semata-mata, tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, beriktikad baik terhadap setiap orang Islam, dan berlepas diri dari perbuatan syirik.”

Diriwayatkan pula oleh Nasa’i, -sebagaimana dalam kitab Al-Bidayah (5/78).

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Ibnu Jarir dengan lafal yang sama, hanya saja ia berkata, “… Berittikad baik terhadap kaum muslimin dan meninggalkan syirik,” -sebagaimana dalam kitab Kanzul-Ummál (1/82).

Thabrani meriwayatkan beserta sanadnya darinya, ia berkata: Jarir RA. pernah menghadap Nabi SAW., lalu beliau bersabda, “Ulurkanlah tanganmu hai Jarir”

Lalu ia berkata, “Atas perkara apa?”

Beliau bersabda, “Kamu menyerahkan dirimu kepada Allah dan berittikad baik terhadap setiap orang Islam.”

Maka beliau membolehkannya, sedangkan Jarir adalah seorang laki-laki yang cerdas, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah! Selagi saya mampu.”

Maka hal tersebut menjadi sebab keringanan bagi semua orang setelahnya.

[Demikian dalam kitab Kanzul-Ummál (1/82)].

Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).

Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).

Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.