6 - JihadUpdate

Inilah Bentuk Motivasi Utsman bin Affan Dorong Para Sahabat untuk Berjihad Perjuangkan Agama

181
×

Inilah Bentuk Motivasi Utsman bin Affan Dorong Para Sahabat untuk Berjihad Perjuangkan Agama

Sebarkan artikel ini

IMAM Ahmad (1/65) meriwayatkan beserta sanadnya dari Abu Shalih, bekas budak Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Utsman berkata di atas mimbar, “Wahai manusia! Sesungguhnya aku telah menyembunyikan satu hadis yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena khawatir bahwa kalian akan meninggalkan aku.

Baca : Bab 6 – Khalifah Umar bin Khattab Motivasi Para Sahabat Untuk Jihad Melawan Persia, Ini Ceritanya

Kemudian timbul pikiran dalam diriku untuk menyampaikannya kepada kalian.

Biarlah masing-masing orang menentukan pilihan untuk dirinya sendiri, apa yang terbaik menurut pemikirannya.

Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Satu hari ribâth fi sabilillah (di medan perang jihad) lebih baik daripada 1.000 hari di tempat lainnya.”

Baca juga : Bab 6 – Ali bin Abi Thalib Kobarkan Semangat Pasukannya untuk Memerangi Kaum Khawarij

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Imam Ahmad (1/61) dari Mush’ab bin Tsabit bin Abdullah bin Zubair radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu pernah berkata ketika menyampaikan khutbah di atas mimbarnya, “Aku akan memberitahu kalian satu hadis yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Tidak ada yang menghalangiku untuk memberitahukannya kepada kalian selain karena aku ingin sekali kalian selalu dekat denganku.

Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Berjaga satu malam di jalan Allah ta’âlâ lebih utama daripada seribu 1.000 malam lainnya, yang malamnya digunakan untuk salat malam dan siangnya digunakan untuk puasa.

Motivasi Ali bin Abi Thalib Mengenai
Jihad

THABARI (4/9) meriwayatkan beserta sanadnya dari Zaid bin Wahb bahwa suatu ketika All radhiyoidhu anhu berdiri di hadapan orang-orang, lalu berkata, “Segala puji bagi Allah, yang ketika Dia berkehendak untuk menghancurkan sesuatu, maka tidak ada yang bisa memperbaikinya, dan ketika Dia berkehendak terhadap sesuatu untuk tetap utuh, maka siapa pun tidak akan bisa menghancurkannya!

Jika Allah menghendaki, tidak akan ada dua orang pun di antara makhluk-Nya yang berselisih, dan seluruh umat tidak akan berselisih mengenai satu pun di antara hukum-Nya.

Demikian pula, orang yang berderajat rendah tidak akan menentang keutamaan orang yang berderajat tinggi.

Kini, takdir telah menggiring kita dan orang-orang itu (musuh), kemudian mengumpulkan kita di tempat ini (medan perang).

Kita dilihat dan didengar langsung oleh Tuhan kita. Jika menghendaki, Dia bisa mempercepat turunnya siksa. Dia berkuasa untuk mengadakan perubahan.

Bahkan Allah berkuasa menyingkap kedustaan orang yang zhalim, dan berkuasa untuk membuktikan di
mana tempat akhir kebenaran.

Akan tetapi, Dia telah menciptakan dunia sebagai tempat beramal dan menjadikan akhirat sebagai tempat yang kekal abadi di sisi-Nya.

Allah berfirman: “Supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (Surga).” (Qs. An-Najm: 31).

Ketahuilah! Besok kalian akan bertemu (di medan perang) dengan musuh.

Maka pada malam ini, panjangkanlah salat kalian, perbanyaklah membaca Al-Qur’an, dan mohonlah kepada Allah ta’ala akan pertolongan dan kesabaran.

Hadapilah musuh kalian dengan sungguh-sungguh dan hati yang teguh, serta tunjukkanlah keberanian kalian (di medan perang).”

Kemudian Ali radhiyallahu ‘anhu pergi.

All Rodhiyallahu Anhu Mengobarkan Semangat Pasukannya Dalam Perang Shiftin

THABARI (4/11) meriwayatkan beserta sanadnya pula dari Abu ‘Amrah Al-Ansari dan yang lainnya, bahwa Ali radhiyallahu ‘anhu mengobarkan semangat orang-orang pada hari terjadinya perang Shiffin, la berkata, “Sesungguhnya Allah ‘azzo wajalla telah menunjukkan kepada kalian satu perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian dari azab yang pedih, dan akan mendekatkan kalian kepada kebaikan, yaitu beriman kepada Allah ‘azza wajalla dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah ta’ala.

Dia telah menjadikan pahalanya berupa ampunan dari-Nya serta tempat tinggal yang baik di dalam Surga Adn.

Kemudian Allah memberi tahu kalian bahwa Dia menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Maka luruskan barisan kalian seperti bangunan yang tersusun kokoh.

Hendaknya orang-orang yang memakai baju besi berada di bagian depan, sedangkan yang tidak memakainya berada di bagian belakang.

Dan berpeganglah kalian kepada agama ini dengan sungguh-sungguh.”

-Lalu perawi meneruskan khutbah yang disampaikan oleh Ali radhiyallahu ‘anhu secara panjang lebar.

Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).

Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).

Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.