3 - RidhoUpdate

Gangguan Abu Jahal terhadap NABI SAW. Akibatkan Kemarahan Hamzah dan Pembalasannya

234
×

Gangguan Abu Jahal terhadap NABI SAW. Akibatkan Kemarahan Hamzah dan Pembalasannya

Sebarkan artikel ini

THABRANI meriwayatkan beserta sanadnya, dari Ya’qub bin ‘Utbah bin
Mughirah bin Akhnas bin Syuraiq sekutu Bani Zuhrah secara mursal, bahwa suatu ketika Abu Jahal menghadang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di bukit Shafa
lalu menyakitinya.

Baca : Bab 2 – Baiat Tujuh Puluh Orang Kaum Anshar Kepada Nabi SAW., di Puncak ‘Aqabah untuk Menolong Agama Allah

Sementara Hamzah radhiyallahu ‘anhu adalah orang yang suka berburu, dan pada hari itu ia sedang pergi berburu.

Ketika kembali, istrinya berkata kepadanya ia telah melihat sendiri apa yang diperbuat oleh Abu Jahal terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Abu ‘Umarah! Kalau saja engkau
melihat apa yang diperbuat oleh Abu Jahal terhadap keponakanmu tentu engkau akan marah.”

Maka marahlah Hamzah radhiyallahu ‘anhu.

Ia pun pergi sebagaimana ketika ia belum masuk rumah, dengan busur panah masih dikalungkan di lehernya.

Lalu ia masuk masjid dan menemukan Abu Jahal berada di salah satu kumpulan orang-orang Quraisy.

Tanpa berbicara, Hamzah langsung memukul kepala Abu Jahal dengan busur panahnya, sehingga membuatnya terluka.

Kemudian beberapa orang Quraisy bergegas menghampiri Hamzah dan menahannya dari Abu Jahal.

Hamzah pun berkata, “Agamaku sama seperti agama Muhammad. Aku bersaksi bahwa ia adalah utusan Allah.

Demi Allah, aku tidak meninggalkan agama itu. Maka halangilah aku dari agama itu, jika kalian bersungguh-sungguh.”

Setelah Hamzah radhiyallahu ‘anhu masuk Islam, kedudukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum muslimin menjadi kuat, kegiatan keagamaan mereka mulai mantap, dan orang-orang Quraisy mulai gentar.

Mereka mengetahui bahwa Hamzah radhiyallahu ‘anhu akan melindungi beliau.

[Haitsami (9/267) berkata bahwa para perawinya tsiqat].

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Thabarani dari Muhammad bin Ka’b Al-Qurazhi secara mursal.

Dalam hadisnya disebutkan: Pada suatu hari, Hamzah datang dari berburu dengan panah.

Lalu seorang wanita menemuinya dan berkata, “Wahai Abu ‘Umarah! Betapa kasihan keponakanmu karena perbuatan Abu Jahal bin Hisyam!!!

la telah mencacinya, menyakitinya, dan melakukan hal-hal lain terhadapnya.”

Hamzah berkata, “Adakah yang melihatnya?”

Wanita itu berkata, “Benar, demi Allah! Orang-orang melihatnya.”

Maka ia mendatangi kumpulan orang-orang Quraisy di dekat bukit Shafa dan Marwah (seperti biasanya).

Di sana mereka sedang duduk-duduk dan Abu Jahal ada di antara mereka.

Maka Hamzah bersandar di busur panahnya seraya berkata, “Aku telah memanah ini dan itu serta melakukan ini dan itu.”

Kemudian dengan kedua tangannya, ia memegang busur panah, lalu memukulkannya ke atas kepala Abu Jahal, sehingga busur tersebut patah pada lekukannya.

Kemudian ia berkata, “Ambillah balasan atas perbuatanmu kali ini dengan busur, dan berikutnya dengan pedang.

Aku bersaksi bahwa ia-shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah utusan Allah dan bahwa ia datang dengan membawa kebenaran dari sisi Allah.”

Mereka berkata, “Wahai Abu ‘Umarah! la telah mencaci tuhan-tuhan kita.

Walaupun engkau yang melakukannya -dan engkau lebih utama daripada mereka- kami tetap tidak akan membiarkan perbuatanmu.

Namun demikian wahai Abu ‘Umarah! Engkau tidak pernah berkata-kata keji sebelumnya.”

Baca : Bab 4 – Nabi SAW. Tiba di Madinah, Kegembiraan Penduduknya dan Begini Sambutannya

[Haitsami (9/267) berkata bahwa para perawinya adalah perawi kitab Shahih].

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak (3/192), dari Ibnu Ishaq, dari seorang laki-laki dari kabilah Aslam. -Lalu perawi meneruskan hadisnya secara panjang lebar.

Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.