IBNU Ishaq meriwayatkan beserta sanadnya dari Muhammad bin ka’ab Al Qurazhi, ia berkata; Suatu ketika seorang laki-laki dari penduduk Kufah berkata kepada Hudzaifah bin Yaman RA.: “Wahai Abu Abdillah, apakah kalian melihat langsung Rasulullah SAW. dan bersahabat dengan beliau?”
Baca : Bab 2 – Baiat Orang Dewasa, Anak-anak dan Wanita atas Islam
Hudzaifah berkata: “Benar, hai keponakanku.”
Orang itu berkata: “Lalu apa yang kalian lakukan?”
Hudzaifah berkata: “Demi Allah! Sungguh kami telah bersusah payah.”
Orang itu berkata: “Demi Allah! Seandainya kami hidup sezaman dengan beliau, tentu kami tidak akan membiarkan beliau berjalan di atas tanah. Sungguh kami akan memanggulnya di atas leher kami.”
Lalu, Hudzaifah berkata: “Hai keponakanku, demi Allah! Sungguh aku telah melihat sendiri ketika kami (para sahabat RHum) bersama Rasulullah SAW. di Parit (saat Perang Khandaq)….”
Baca Juga : Bab 4 – Nabi SAW. Hijrah dari Mekah Bersama Abu Bakar, Sembunyi di Gua Tsur
Lalu, perawi melanjutkan haditsnya tentang bagaimana mereka menanggung rasa takut, lapar dan dingin yang luar biasa.
Menurut riwayat Muslim disebutkan. Lalu, Hudzaifah berkata kepadanya: “Benarkah kamu akan melakukan hal itu? Sungguh aku telah melihat sendiri ketika kami bersama Rasulullah SAW. pada malam Perang Ahzab (Perang Khandaq), yaitu pada suatu malam yang sangat dingin, disertai angin kencang.”
Lalu, perawi melanjutkan riwayatnya.
Menurut riwayat Al-Hakim dan Baihaqi disebutkan. Lalu, Hudzaifah berkata: “Janganlah kalian berangan-angan akan hal itu.”
Lalu, perawi melanjutkan riwayatnya sebagaimana yang akan disebutkan pada bagian selanjutnya tentang menanggung rasa takut.
Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.