BAIHAQI meriwayatkan beserta sanadnya dari Abdullah bin Ja’far RA., ia berkata: Suatu ketika, setelah Abu Thalib meninggal, seorang laki-laki Quraisy yang kurang akalnya menghadang Rasulullah SAW. dan melemparkan debu kepada beliau.
Baca : Bab 2 – Baiat Basyir bin Khashashiyah dan Jarir bin Abdullah Atas Rukun Islam, Ittikad Baik dan Jihad
Maka beliau kembali ke rumahnya. Lalu datanglah salah seorang anak perempuan beliau untuk menyeka debu dan wajah beliau seraya menangis.
Maka Nabi SAW. bersabda: “Wahai putriku! Janganlah kamu menangis, karena Allah senantiasa melindungi ayahmu.”
Dalam pada itu, beliau juga bersabda, “Orang-orang Quraisy tidak berani memperlakukan aku dengan perlakuan yang tidak aku sukai sampai Abu Thalib meninggal. Kini mereka mulai berani melakukannya.”
Baca Juga : Bab 4 – Keberangkatan Nabi SAW. dari Gua Tsur Menuju Kota Madinah
[Demikian dalam kitab Al-Bidayah Wan-Nihâyah (3/134)].
Abu Nu’aim meriwayatkan beserta sanadnya dalam kitab Hilyatul-Auliya (8/308) dari Abu Hurairah RA., ia berkata: Setelah Abu Thalib meninggal, orang-orang Quraisy mulai bersikap kasar dan menunjukkan raut wajah yang tidak menyenangkan terhadap Nabi SAW.
Beliau bersabda, “Wahai paman! Betapa cepatnya aku merasa kehilangan engkau.”
Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.