3 - RidhoUpdate

Gangguan Orang Quraisy Terhadap Nabi SAW. dan Tanggapannya

1059
×

Gangguan Orang Quraisy Terhadap Nabi SAW. dan Tanggapannya

Sebarkan artikel ini

THABRANI meriwayatkan beserta sanadnya dari Harits bin Harits, ia berkata: Aku pernah berkata kepada ayahku, “Ada apa sehingga orang-orang berkumpul?”

Baca : Bab 2Baiat ‘Auf bin Malik dan Tsauban atas Rukun Rukun Islam serta Baiat Abu Dzar tentang 5 Perkara

la berkata, “Mereka adalah orang- orang yang mengerumuni salah seorang diantara mereka yang berpindah agama.”

Harits berkata: Lalu kami turun, ternyata Rasulullah SAW. sedang berdakwah kepada orang-orang agar mengesakan Allah ‘Azza wa Jalla dan beriman. Sedangkan mereka menolak seruan beliau dan menyakiti beliau hingga tengah hari, dan orang-orang pun bubar meninggalkan beliau.

Lalu datanglah seorang wanita yang membawa sebuah mangkuk dan sapu tangan.

Beliau mengambil mangkuk itu darinya, lalu minum dan berwudhu.

Baca Juga : Bab 3Gangguan Orang Quraisy Terhadap Nabi SAW. dan Tanggapannya (2)

Kemudian beliau mengangkat kepalanya dan bersabda, “Hai putriku, janganlah kamu mengkhawatirkan nasib ayahmu.”

Kami bertanya, “Siapakah wanita itu?”

Orang-orang berkata, “la adalah Zainab, putri beliau.

[Hatsami (6/21) berkata bahwa para perawinya tsigat).

Menurut riwayat Thabrani pula, dari Munib Al Aidi, ia berkata: Pada zaman Jahiliyah, aku pernah melihat Rasulullah SAW. sedang menyeru, “Wahai manusia, ucapkanlah La ilaha illallah, niscaya kalian berjaya.

Maka sebagian dari mereka ada yang meludahi beliau, sebagian ada yang menaburkan debu kepada beliau, dan sebagian lagi ada yang mencaci maki beliau, hingga tengah hari.

Lalu datanglah seorang gadis dengan membawa wadah besar yang berisi alr.

Kemudian beliau membasuh wajah dan kedua tangannya seraya berkata, “Wahai anak perempuanku! Janganlah kamu takut bahwa ayahmu ini akan dibunuh tanpa sepengetahuanku atau akan dihinakan”

Aku bertanya, “Siapakah gadis itu?”

Orang-orang menjawab, “Zainab binti Rasulullah SAW. yang cantik

[Hatsami (6/21) berkata bahwa dalam sanadnya terdapat Munbit bin Mudrik, aku tidak mengenalinya. Sedangkan para rawi yang lain tsiqat].

Imam Bukhari meriwayatkan beserta sanadnya dari ‘Urwah RA., ia berkata: Aku bertanya kepada Ibnul-‘Ash’ RA. dengan berkata, “Beritahukanlah kepadaku tentang perlakuan paling buruk yang telah dilakukan oleh orang-orang musyrik terhadap Rasulullah SAW., la berkata: Ketika Nabi SAW. sedang mengerjakan salat di Hijir Ka’bah (Hijir Isma’il), tiba-tiba datanglah ‘Uqbah bin Abu Mu’aith menghampiri beliau, lalu meletakkan pakaiannya di leher beliau dan mencekiknya dengan sangat keras.

Maka datanglah Abu Bakar RA. lalu memegang kedua bahu ‘Uqbah dan menjauhkannya dari Nabi SAW. seraya berkata (mengutip ayat Al-Qur’an): “Apakah kalian akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan, “Tuhanku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu.” (QS. Al-Mu’min: 28).

(Demikian dalam kitab Al-Bidâyah Wan-Nihâyah (3/46)).

Menurut riwayat Ibnu Abi Syaibah dari ‘Amr bin ‘Ash RA., ia berkata: Aku tidak pernah melihat orang-orang Quraisy ingin membunuh Nabi SAW. kecuali pada suatu hari ketika mereka berunding untuk melancarkan gangguan terhadap beliau.

Ketika itu mereka duduk di bawah naungan Ka’bah, sedangkan Rasulullah SAW. sedang mengerjakan shalat di Maqam Ibrahim.

‘Uqbah bin Abu Mu’aith pun datang menghampiri beliau, lalu meletakkan kain syalnya di leher beliau. Kemudian ‘Uqbah menariknya sehingga beliau terjatuh pada kedua lututnya.

Maka orang-orang pun berteriak. Mereka mengira bahwa beliau telah dib*n*h.

Lalu datanglah Abu Bakar RA. dengan berlari dan segera memegang kedua lengan atas Rasulullah SAW. dari belakang seraya berkata, “Apakah kalian akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: Tuhanku ialah Allah?”

Akhirnya mereka pergi meninggalkan Nabi SAW.

Rasulullah SAW. pun berdiri dan kembali mendirikan shalat. Seusai mengerjakan shalat, beliau berjalan melewati mereka yang ketika itu sedang duduk di bawah naungan Ka’bah.

Beliau bersabda, “Wahai sekalian orang-orang Quraisy! Sungguh, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nyal Aku tidaklah diutus kepada kalian kecuali untuk menyembelih kalian!”

Beliau pun memberi isyarat dengan tangannya kearah tenggorokannya.

Maka Abu Jahal berkata kepada beliau, “Kamu tidak pantas bersikap bodoh.”

Rasulullah SAW. bersabda kepadanya, “Kamu termasuk di antara mereka.”

[Demikian dalam kitab Kanzul-Ummâl (2/327)].

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Abu Ya’la dan Thabrani dengan lafal yang sebagian besarnya sama.

[Haitsami (6/16) berkata bahwa dalam sanadnya terdapat Muhammad bin ‘Amr bin ‘Alqamah. Haditsnya hasan. Sedangkan para perawi lainnya pada sanad Thabrani adalah para perawi kitab Shahih].

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Abu Nu’aim dalam kitab Dala ilun-Nubuwwah (hal. 67)

Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).

Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).

Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.