‘ADANI meriwayatkan beserta sanadnya dari Umar RA., la berkata: Ketika kabilah-kabilah Arab keluar dari Islam, dan orang-orang Muhajirin memiliki satu pendapat, aku juga termasuk salah seorang dari mereka, kami berkata kepada Abu Bakar, “Wahai khalifah Rasulullah! Biarkan orang-orang mengerjakan shalat tanpa membayar zakat, karena jika iman telah masuk ke hati mereka, pasti mereka akan menerima kewajiban zakat.”
Maka Abu Bakar RA. menjawab, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya! Aku lebih suka jatuh dari langit daripada menelantarkan sesuatu yang telah diperjuangkan dengan perang oleh Rasulullah SAW. Tidakkah sebaiknya aku berperang untuk memperjuangkannya?”
Kemudian Abu Bakar memerangi orang-orang Arab (yang menolak membayar zakat) sampai akhirnya mereka kembali kepada Islam.
Umar berkata, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya! Hari itu (dalam kehidupan Abu Bakar) lebih baik dari (seluruh amal) keluarga Umar.”
(Demikian dalam kitab Kanzul-Ummal (3/141)].
Menurut riwayat Isma’ili dari Umar RA., ia berkata: Ketika Rasulullah SAW. wafat, banyak di antara kabilah Arab yang keluar dari Islam.
Mereka mengatakan, “Kami mau mengerjakan shalat, tetapi tidak mau membayar zakat.”
Lalu aku datang kepada Abu Bakar dan berkata, “Wahai Khalifah Rasulullah! Ambillah rasa simpati dari orang-orang (yang menolak membayar zakat) dan bersikap lembutlah terhadap mereka, karena keadaan mereka bagaikan binatang liar.”
Abu Bakar berkata, “Aku mengharapkan bantuanmu, namun engkau justru datang kepadaku tanpa memberikan bantuan apa pun! Mengapa engkau kuat pada masa jahiliyah, namun lemah pada masa Islam?
Haruskah aku mengambil rasa simpati mereka dengan menggunakan gubahan syair ataukah rekaan sihir? Jauh sekali! Jauh sekali!