BAIHAQI meriwayatkan beserta sanadnya dari Ja’far bin Muhammad bin Khalid bin Zubair, dari ayahnya -atau dari Muhammad bin Abdullah bin Amr bin Utsman, ia berkata: Khalid bin Sa’id bin ‘Ash masuk Islam pada masa-masa awal.
Dialah yang pertama kali masuk Islam di antara saudara-saudaranya. Kisah keislamannya bermula ketika ia bermimpi diberdirikan di tepi jurang Neraka. -Lalu la bercerita tentang luasnya jurang neraka, yang lebih diketahui secara pasti oleh Allah.
Dalam mimpinya itu ia melihat seakan-akan seseorang datang kepadanya dan mendorongnya ke dalam Neraka.
Ia pun melihat Rasulullah SAW. memegang pinggangnya agar tidak terjatuh, lalu ia terkejut dan terjaga dari tidurnya.
Kemudian ia berkata, “Aku bersumpah demi Allah! Ini sungguh mimpi yang benar.”
Kemudian ia menemui Abu Bakar bin Abu Quhafah, lalu menceritakan mimpinya itu kepadanya.
Abu Bakar berkata, “Mimpi itu berarti kebaikan bagimu. Orang itu (yang menyelamatkanmu dalam mimpimu) adalah Rasulullah SAW. Ikutilah dia, karena kamu akan menjadi pengikutnya dan akan masuk Islam bersamanya. Islam akan menghalangimu agar tidak masuk ke dalam neraka. Sedangkan ayahmu akan masuk ke dalamnya.”
Maka, Khalid menjumpai Rasulullah SAW. ketika beliau berada di Ajyad. Ia pun berkata, “Hai Muhammad, kepada apa engkau mengajak?”
Beliau bersabda, “Aku mengajakmu kepada Allah semata-mata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Juga agar kamu meninggalkan menyembah batu yang tidak bisa mendengar, tidak bisa menimpakan bahaya, tidak bisa melihat, tidak bisa memberi manfaat, dan tidak bisa membedakan antara orang yang menyembahnya dari orang yang tidak menyembahnya.”
Khalid berkata, “Sesungguhnya aku bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya engkau adalah utusan Allah.”
Maka Rasulullah SAW. merasa senang dengan keislamannya.
Kemudian Khalid menghilang (dari rumah ayahnya), dan akhirnya ayahnya mengetahui tentang keislamannya.
Ayah Khalid pun menyuruh seseorang untuk mencarinya, hingga Khalid berhasil dibawa pulang.
Maka ayah Khalid mencemoohnya dan memukulnya dengan cambuk yang ada di tangannya sehingga cambuk itu patah di kepala Khalid.