Demi Allah! Seandainya kamu melakukannya, aku kira aku tetap tidak akan membenarkanmu.”
Kemudian ia pergi meninggalkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun pulang kepada keluarganya dalam keadaan amat bersedih, karena tidak tercapai apa yang beliau harapkan dari kaumnya ketika mereka memanggil beliau, juga karena sikap mereka yang menjauh dari beliau seperti yang beliau saksikan.
Hal ini diriwayatkan pula oleh Ziyad bin Abdullah Al-Bakka’i dari Ibnu Ishaq dari sebagian ahli ilmu dari Sa’id bin Jubair dan Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma.
-Lalu perawi menyebutkan lafal yang sama persis dengan hadis di atas.
[Demikian dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir (3/64) dan Al-Bidayah (3/50)].
Dakwah Nabi SAW. Kepada Abul-Haisar dan Para Pemuda dari Marga Bani Abdul-Asyhal
ABU NU’AIM meriwayatkan beserta sanadnya dari Mahmud bin Labid yang berasal dari kabilah Bani Asyhal, ia berkata: Suatu ketika, Abul-Haisar Anas bin Rafi’ datang ke kota Makah dengan disertai oleh para pemuda dari marga Bani Abdil-Asyhal (termasuk dalam kabilah Aus). Di antara mereka ada lyas bin Mu’adz.
Mereka bermaksud meminta kesepakatan persekutuan dari kabilah Quraisy dalam menghadapi orang-orang dari kabilah Khazraj.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mendengar kabar tentang kedatangan mereka, beliau datang menemui mereka, lalu duduk di hadapan mereka.