Beliau pun berkata kepada mereka, “Maukah kalian menerima sesuatu yang lebih baik daripada maksud kedatangan kalian semula?”
“Apakah itu?” Sahut mereka.
Beliau bersabda, “Aku adalah utusan Allah. Allah mengutusku kepada segenap hamba-Nya agar aku mengajak mereka kepada (agama) Allah, dengan beribadah kepada Allah, dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.
Dia juga menurunkan kitab suci kepadaku.” Kemudian beliau menyebutkan tentang Islam dan membacakan Al-Qur’an kepada mereka.
Lalu lyas bin Mu’adz yang ketika itu masih remaja belia berkata, “Wahai kaumku! Demi Allah! Ini lebih baik daripada apa yang kalian cari.”
Maka Abul-Haisar Anas bin Rafi’ mengambil segenggam kerikil kecil dan memukulkannya ke muka lyas bin Mu’adz seraya berkata, “Jangan usik kami dengan ucapanmu
Sungguh! Kita datang ke sini bukan untuk perkara ini.”
Maka lyas pun diam, sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beranjak pergi, dan mereka pun kembali ke Madinah.
Kemudian terjadilah peperangan Bu’ats antara kabilah Aus dan Khazraj. Tidak lama kemudian, lyas bin Mu’adz meninggal.
Mahmud bin Labid berkata: Salah seorang di antara kaum lyas bin Mu’adz yang hadir menjelang kematiannya memberitahukan kepadaku bahwa orang-orang terus
mendengar lyas mengucapkan tahlil, takbir, dan tasbih, sampai ia meninggal.
Tidak ragu lagi bahwa lyas telah meninggal sebagai seorang muslim.
Sungguh, lyas telah terkesan dengan Islam dalam majelis tersebut ketika mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang apa yang ia dengar.