6 - JihadUpdate

Inilah Kisah Semangat dan Kecintaan Para Sahabat Nabi untuk Berjihad di Jalan Allah

458
×

Inilah Kisah Semangat dan Kecintaan Para Sahabat Nabi untuk Berjihad di Jalan Allah

Sebarkan artikel ini

6. Kisah Umar dan Mu’adz Bersama Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhum Mengenai Jihad

Ibnu Sa’d meriwayatkan beserta sanadnya dari jalur sanad Waqidi, dari Ka’b bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Ketika Mu’adz bin Jabal berangkat ke Syam, Umar bin Khattab berkata, “Sungguh, keberangkatan Mu’adz telah menyebabkan kekurangan di Madinah dan penduduknya dalam hal hukum dan fatwa.

Aku telah berbicara kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu agar menahannya (tetap di Madinah) karena orang-orang memerlukannya.

Namun ia menolak dan berkata, “Seseorang yang ingin pergi ke suatu tempat karena ingin mati syahid, maka aku tidak bisa menahannya!”

Aku pun berkata, ‘Demi Allah!Adakalanya seseorang dikaruniai derajat syuhada walaupun ia meninggal di atas tempat tidurnya, yaitu orang yang sangat diperlukan oleh penduduk kotanya”.

Ka’b bin Malik berkata, “Mu’adz bin Jabal biasa memberikan fatwa kepada orang-orang di Madinah semasa hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar.” [Demikian dalam kitab Kanzul-‘UmmÃ¥l (7/87)].

7. Umar Radhiyallahu ‘Anhu Lebih Mengutamakan Orang-orang Muhajirin Terdahulu dalam Majelis daripada Para Pemimpin Kaum

Ibnu ‘Asakir meriwayatkan beserta sanadnya dari Naufal bin ‘Umarah, ia berkata: Harits bin Hisyam dan Suhail bin ‘Amr pernah datang menemui Umar bin Khattab.

Keduanya duduk di samping (kiri dan kanan) Umar, sedangkan Umar berada di antara keduanya. Lalu orang-orang muhajirin terdahulu mulai datang menemui Umar.

Maka Umar berkata, “Duduklah di sebelah sini, hai Suhail! Duduklah di sebelah sini, hai Harits.”

Umar pun menggeser tempat duduk Suhail dan Harits di belakang mereka.

Kemudian orang-orang Anshar mulai datang menemui Umar. Maka Umar menggeser lagi tempat duduk Suhail dan Harits di belakang mereka, hingga berada di ujung majelis.