6 - JihadUpdate

Semangat Bilal dan Miqdad Berperang di Jalan Allah, Keteguhan Atas Agama Gambaran Hidup Mereka

403
×

Semangat Bilal dan Miqdad Berperang di Jalan Allah, Keteguhan Atas Agama Gambaran Hidup Mereka

Sebarkan artikel ini

Sikap Miqdad Radhiyallahu ‘Anhu Menolak Meninggalkan Jihad Berdasarkan Ayat yang Memerintahkan untuk Berangkat Berjihad

Abu Nu’aim meriwayatkan beserta sanadnya dalam kitab Hilyatul-Auliya (9/47) dari Abu Yazid Al-Makki, ia berkata: Abu Ayyub dan Miqdad radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Kami diperintahkan untuk berangkat berjihad bagaimanapun juga keadaannya.”

Keduanya mendapatkan pemahaman tersebut dari ayat ini: “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat.” (QS. At-Taubah: 41).

Abu Nu’aim meriwayatkan beserta sanadnya dalam kitab Hilyatul-Auliya (1/176) dari Abu Rasyid Al-Hubrani, ia berkata: Tanpa sengaja, aku pernah bertemu Miqdad bin Aswad radhiyallahu ‘anhu, salah seorang tentara berkuda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ketika itu ia sedang duduk di atas sebuah peti milik para penukar mata uang di kota Hims.

Sisi atas peti tersebut tidak bisa menampung badannya, karena badannya yang demikian besar (gemuk). Ketika itu ia ingin pergi berperang.

Aku pun berkata kepadanya, “Allah telah memberimu keringanan untuk tidak ikut berperang.”

Miqdad berkata, “Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat.” (QS. At-Taubah: 41).

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Thabarani dari Abu Rasyid dengan lafal yang sebagian besarnya sama.

(Haitsami (7/30) berkata bahwa dalam sanadnya terdapat Baqiyyah bin Walid, ia sedikit dha’if, namun ada yang menyatakannya tsiqat.

Sedangkan para rawi yang lain tsiqat.

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Al-Hakim dan Ibnu Sa’d dari Abu Rasyid dengan lafal yang sebagian besarnya sama.

[Al-Hakim berkata bahwa ini adalah hadis yang sanadnya shahih, namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya beserta sanadnya dalam kitab Shahih mereka].

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Baihaqi dari Jubair bin Nufair, ia berkata: Suatu ketika kami duduk di hadapan Miqdad bin Aswad radhiyallahu ‘anhu di Damaskus.