6 - JihadUpdate

Abu Bakar Tolak Permintaan Muhajirin dan Anshar, Tahan Pasukan Usamah Berangkat (2)

856
×

Abu Bakar Tolak Permintaan Muhajirin dan Anshar, Tahan Pasukan Usamah Berangkat (2)

Sebarkan artikel ini

TELAH disebutkan pula dalam kitab Al-Bidâyah (6/304) dari Saif bin Umar dari Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya, ia berkata: Setelah Abu Bakar dibaiat sebagai khalifah, ia berhasil menyatukan orang-orang Anshar dalam hal khilafah yang sebelumnya mereka perselisihkan.

Abu Bakar berkata, “Hendaklah pasukan Usamah melaksanakan tugasnya.”

Sementara itu, kabilah-kabilah Arab banyak yang keluar dari Islam, baik secara keseluruhan dalam suatu kabilah ataupun sebagian dari mereka. Kemunafikan pun menjalar.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mulai mengangkat kepala mereka (untuk menyerang). Sedangkan kaum muslimin bagaikan seekor kambing yang kehujanan ditengah malam yang dingin, karena telah kehilangan Nabi mereka, sedikitnya jumlah mereka dan banyaknya musuh mereka.

Saat itu orang-orang berkata kepada Abu Bakar, “Pasukan Usamah ini merupakan sebagian besar kekuatan kaum muslimin. Sementara itu -seperti yang engkau lihat sendiri- orang-orang Arab tidak mau lagi patuh kepadamu. Maka tidak tepat bagimu untuk memberangkatkan pasukan tersebut jauh darimu.”

Abu Bakar menjawab, “Demi Dzat Yang jiwa Abu Bakar ada di tangan-Nya, seandainya aku mengetahui bahwa binatang-binatang buas akan menerkamku, aku tetap akan memberangkatkan pasukan Usamah, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW., dan seandainya tidak ada yang tersisa di kota ini selain aku, aku tetap akan memberangkatkannya.”

[Ibnu Katsir berkata: Riwayat ini telah diriwayatkan dari Hisyam bin ‘Urwah, dari ayahnya, dari ‘Aisyah RHa.

Sedangkan dari hadits riwayat Qasim dan ‘Amrah dari ‘Aisyah RHa. disebutkan bahwa ia berkata: Setelah Rasulullah SAW., (nyaris) semua kabilah bangsa Arab keluar dari Islam. Kemunafikan pun menegakkan kepalanya. Demi Allah! Ayahku (Abu Bakar) menghadapi situasi yang seandainya dibebankan kepada gunung-gunung yang kokoh, pasti akan hancur karenanya.

Sementara itu, para sahabat Muhammad SAW. menjadi seperti seekor kambing yang kehujanan di tengah malam yang dingin di sebuah hutan yang penuh dengan binatang buas. Demi Allah! Setiap kali para sahabat berselisih dalam suatu perkara, pasti ayahku dapat menepis kekeliruan yang ada, mengambil alih kendalinya, dan memberikan keputusan yang terbaik.]

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Thabarani dari ‘Aisyah RHa., dengan lafal yang sebagian besarnya sama.