[Haitsami (9/50) berkata Diriwayatkan oleh Thabarani dari beberapa jalur sanad. Para perawi dalam salah satu sanadnya tsiqat.]
Baihaqi meriwayatkan beserta sanadnya dari Abu Hurairah RA., ia berkata, “Demi Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dial Seandainya Abu Bakar RA. tidak ditunjuk sebagai khalifah, tentu tidak ada lagi orang yang menyembah Allah.”
Kemudian ia mengulanginya untuk yang kedua dan ketiga kalinya. Maka seseorang berkata kepadanya, “Diamlah kamu, hai Abu Hurairah!”
Lalu Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW. telah memberangkatkan pasukan Usamah bin Zaid RA. bersama 700 tentara menuju Syam. Namun, ketika mereka singgah di sebuah tempat yang bernama Dzu Khushub (Sebuah lembah atau tempat yang berjarak 24 mil dari Madinah arah ke Syam) Rasulullah SAW. wafat.
Kabilah-kabilah Arab di sekitar Madinah pun banyak yang meninggalkan Islam. Maka para sahabat Rasulullah SAW. datang menemui Abu Bakar dan berkata, “Wahai Abu Bakar! Tariklah pasukan (Usamah) kembali.
Apakah engkau memberangkatkan mereka ke negeri Romawi, sementara kabilah-kabilah Arab di sekitar Madinah banyak yang keluar dari Islam?”
Abu Bakar RA. menjawab, “Demi Dzat yang tidak ada tuhan selain Dial Seandainya anjing-anjing menyeret kaki istri-istri Nabi SAW., aku tidak akan menarik kembali pasukan yang telah diberangkatkan oleh Rasulullah SAW., tidak pula melepas bendera yang telah dikibarkan oleh Rasulullah.”
Kemudian Abu Bakar memberangkatkan Usamah RA. Setiap kali Usamah (dan bala tentaranya) melewati suatu kabilah yang ingin keluar (Murtad) dari Islam, orang-orang dari kabilah tersebut berkata, “Seandainya orang-orang Islam tidak memiliki kekuatan yang tangguh, tentu pasukan seperti ini tidak akan meninggalkan mereka (di Madinah). Sebaiknya kita biarkan saja mereka bertemu dengan pasukan Romawi.”
Akhirnya pasukan kaum muslimin bertemu dengan pasukan Romawi di medan perang. Mereka pun berhasil mengalahkan pasukan Romawi dan kembali ke Madinah dengan selamat. Dengan demikian, kabilah yang semula ingin keluar dari Islam tetap dalam keislaman mereka.
[Demikian dalam kitab Al-Bidâyah Wan-Nihâyah (6/305)).
