6 - JihadUpdate

Ali bin Abi Thalib Kobarkan Semangat Pasukannya untuk Memerangi Kaum Khawarij

400
×

Ali bin Abi Thalib Kobarkan Semangat Pasukannya untuk Memerangi Kaum Khawarij

Sebarkan artikel ini

THABARI (4/57) meriwayatkan beserta sanadnya pula dari dari Abul-Waddak Al-Hamdani bahwa ketika Ali radhiyallahu ‘anhu singgah di Nukhailah” dan merasa kehilangan harapan terhadap kaum Khawarij, ia berdiri di hadapan orang-orang, lalu memuji Allah dengan hamd dan tsana kepada-Nya, kemudian ia berkata:

“Amma ba’du: Sesungguhnya, barangsiapa meninggalkan jihad fi sabilillah dan mencari muka di hadapan manusia dengan mengabaikan perintah Allah, maka ia berada di tepi kehancuran, kecuali jika Allah menyelamatkannya dengan karunia-Nya.

Maka bertakwalah kalian kepada Allah! Dan perangilah orang-orang yang menentang Allah dan mengadakan makar untuk memadamkan cahaya Allah.

Mereka yang sengaja melakukan kekeliruan, tersesat, menyimpang dari kebenaran, dan berbuat kejahatan.

Mereka yang sebenarnya tidak membaca Al-Qur’an, tidak memahami agama, dan tidak mengetahui tentang tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.

Mereka bukan pula orang-orang yang berhak memegang khilafah dengan sebab keutamaan lebih dahulu masuk Islam.”

“Demi Allah! Jika orang-orang seperti itu dijadikan pemimpin kalian, pasti mereka akan memperlakukan kalian seperti perlakuan Kisra dan Heraklius.

Bersiap-siaplah kalian untuk bergerak ke tempat musuh dari kalangan penduduk kawasan barat.

Kami telah mengirim pesan kepada saudara-saudara kalian yang ada di Bashrah agar mereka datang kepada kalian.

Jika mereka sudah datang dan kalian sudah berkumpul, baru kita akan berangkat, insya Allah.

Dan tidak ada daya (untuk lari dari maksiat) dan tidak ada kekuatan (untuk melaksanakan ketaatan) kecuali dengan pertolongan Allah.”

Khutbah Ali Radhiyallahu ‘Anhu Ketika Kaum Muslimin Merasa Berat untuk Berangkat Berjihad

THABARI (4/67) meriwayatkan beserta sanadnya pula dari jalur sanad Abu Mikhnaf dari Zaid bin Wahb bahwa suatu kali Ali radhiyallahu ‘anhu berbicara di hadapan orang banyak, yang merupakan khutbah yang pertama kali ia sampaikan sehabis perang Nahrawan.