2 - Bai'atUpdate

Baiat Tujuh Puluh Orang Kaum Anshar Kepada Nabi SAW., di Puncak ‘Aqabah untuk Menolong Agama Allah

369
×

Baiat Tujuh Puluh Orang Kaum Anshar Kepada Nabi SAW., di Puncak ‘Aqabah untuk Menolong Agama Allah

Sebarkan artikel ini

AHMAD meriwayatkan beserta sanadnya dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, la berkata: Selama sepuluh tahun di Makah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi orang-orang di tempat-tempat persinggahan mereka, ‘Ukazh dan Majannah, pada musim haji.

Beliau berkata, “Siapa yang mau memberi tempat untukku? Siapa yang mau menolongku?

Sehingga aku dapat menyampaikan risalah dari Tuhanku. Siapa saja yang melakukannya, maka baginya Surga.”

Namun beliau tidak menemukan seorang pun yang mau memberikan tempat ataupun pertolongan kepadanya.

Bahkan jika ada orang datang dari Yaman atau Mudhar, orang-orang dari kabilahnya dan sanak kerabatnya datang kepadanya lalu berkata, “Waspadalah terhadap seorang laki-laki dari kabilah Quraisy!

Jangan sampai kamu teperdaya olehnya!”

Beliau terus berjalan di antara persinggahan mereka, sedangkan mereka menunjuk-nunjukkan jari mereka kepada beliau.

Demikianlah hingga akhirnya Allah mendatangkan kami dari Yatsrib kepada beliau.

Maka kami bersedia memberikan tempat kepadanya dan kami pun membenarkannya.

Maka seseorang dari kami datang (ke Makah) lalu beriman kepadanya, dan beliau membacakan Al-Qur’an kepadanya.

Kemudian ia kembali kepada keluarganya, maka mereka pun masuk Islam dengan sebab keislamannya, sehingga di setiap kabilah di kalangan orang-orang Anshar, pasti di dalamnya terdapat antara tiga sampai sepuluh orang yang sudah masuk Islam, yang menampakkan keislamannya.

Kemudian ketika mereka semuanya bermusyawarah, kami berkata, “Sampai kapan kita akan membiarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan keliling, diusir dan diteror di antara pegunungan Makah?”

Maka berangkatlah untuk bertemu beliau tujuh puluh orang laki-laki di antara kami, hingga sampai kepada beliau pada musim haji.

Lalu kami berjanji untuk bertemu dengan beliau di puncak ‘aqabah.

Maka satu per satu atau dua orang demi dua orang di antara kami berkumpul di hadapan beliau, hingga akhirnya kami semua berkumpul.