[Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam kitab Fathul-Bari (7/158) bahwa sanadnya hasan, namun dinyatakan sahih oleh Al Hakim dan Ibnu Hibban].
Ibnu Ishaq meriwayatkan beserta sanadnya dari Ka’b bin Malik ra, ia berkata: Ketika kami berkumpul di puncak ‘Aqabah menunggu Rasulullah saw., beliau datang dengan disertal Abbas bin Abdul-Mutthalib.
Sedangkan pada hari itu Abbas masih memeluk agama kaumnya, hanya saja la ingin menyertai keponakannya dan memastikan bahwa urusannya beres.
Setelah beliau duduk, yang pertama kali berbicara adalah Abbas bin Abdul-Mutthalib, la berkata, “Wahai orang-orang Khazraj!
Sesungguhnya Muhammad adalah bagian dari kami, sebagaimana kalian sudah mengetahuinya.
Kami juga melindunginya dari orang-orang kami yang masih memiliki keyakinan yang sama seperti aku.
Maka ia berada dalam kemuliaan kaumnya dan perlindungan di dalam negerinya sendiri.
Namun ia telah memutuskan untuk berpindah ke tempat kalian dan bergabung dengan kalian.
Jika kalian merasa yakin dapat memenuhi apa yang kalian sampaikan kepadanya dan melindunginya dari orang yang menyelisihinya, silakan kalian menanggung akibatnya.
Namun jika kalian merasa bahwa kalian pasti akan menyerahkannya kepada musuh dan menelantarkannya setelah ia pergi ke tempat kalian, maka biarkan ia sekarang juga, karena la berada di dalam kemuliaan dan perlindungan dari kaumnya dan negerinya.”
Ka’b berkata: Lalu kami berkata kepada ‘Abbas, “Kami sudah mendengar apa yang engkau katakan.”
Dan mereka berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Sekarang berbicaralah engkau, wahai Rasulullah! Ambillah janji kami seperti yang engkau inginkan, untuk dirimu sendiri dan juga untuk Tuhanmu.”
Maka berbicaralah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu membacakan Al-Qur’an, menyampaikan dakwah kepada Allah, dan memberikan semangat untuk berpegang kepada Islam.



