AL-HAFIZH Abu Hasan Al Athrabulusi meriwayatkan beserta sanadnya dari ‘Aisyah RHa., ia berkata: Suatu ketika Abu Bakar keluar rumah untuk menemui Rasulullah SAW. yang merupakan teman dekatnya pada zaman jahiliyah.
Ketika bertemu dengan beliau, ia berkata, “Hai Abul-Qasim! Kamu tidak lagi datang di majelis-majelis kaummu. Mereka menuduhmu telah mencela nenek moyang mereka.
Maka Rasulullah SAW. bersabda, “Aku adalah utusan Allah. Aku mengajakmu (beriman) kepada Allah.”
Seusai beliau berkata demikian, Abu Bakar pun masuk Islam.
Maka Rasulullah SAW. meninggalkan Abu Bakar, sedangkan di antara dua buah gunung (Abu Qubais dan Ahmar) tidak ada seorang pun yang lebih bergembira daripada beliau dengan masuk Islamnya Abu Bakar.
Abu Bakar pun meninggalkan tempat itu dan pergi menemui Utsman bin Affan, Thalhah bin ‘Ubaidullah, Zubair bin ‘Awwam, dan Sa’d bin Abi Waqqash. Maka mereka semua masuk Islam.
Kemudian esok harinya, Abu Bakar datang dengan membawa Utsman bin Mazh’un, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah, Abdurrahman bin ‘Auf, Abu Salamah bin Abdul-Asad, dan Arqam bin Abul Arqam.
Maka mereka semua masuk Islam. Semoga Allah meridhai mereka.
[Demikian dalam kitab Al-Bidayah Wan Nihoyah (3/29)).
Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa suatu kali Abu Bakar Shiddiq RA. bertemu dengan Rasulullah SAW., lalu ia bertanya, “Benarkah apa yang dikatakan oleh orang-orang Quraisy wahai Muhammad, bahwa engkau meninggalkan tuhan-tuhan kami, menganggap bodoh akal kami, dan mengkafirkan nenek moyang kami?”
Maka Rasulullah SAW. bersabda, “Ya! Sesungguhnya aku adalah utusan Allah dan juga Nabi-Nya. Dia telah mengutusku untuk menyampaikan risalah dari-Nya dan mengajakmu (untuk beriman) kepada Allah dengan kebenaran. Demi Allah, sesungguhnya hal ini benar adanya.
Wahai Abu Bakar, aku mengajakmu (agar beriman) kepada Allah semata-mata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Juga agar kamu tidak menyembah selain Dia, dan agar kamu senantiasa taat kepada-Nya.”