Namun apabila datang sedekah, beliau memberikan semuanya kepada kami.
Pada suatu malam, beliau keluar rumah, lalu aku mengikutinya.
Ternyata beliau datang ke makam Baqi’. Beliau pun mengucapkan: “Salam sejahtera bagi kalian wahai para penghuni kampung orang-orang mukmin.
Sesungguhnya kami akan menyusul kalian. Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami akan kembali.
Kalian telah mendapatkan kebaikan yang demikian banyak, dan kalian telah meninggalkan keburukan yang demikian panjang (di dunia).”
Kemudian beliau menoleh kepadaku, lalu berkata, “Siapa itu?”
“Basyir,” sahutku.
Lalu beliau bersabda, “Tidakkah kamu senang bahwa Allah telah mengambil pendengaranmu, hatimu, dan penglihatanmu kepada Islam, dari sekian banyak kabilah Rabi’ah Al-Faras yang beranggapan bahwa kalau bukan karena mereka, tentu bumi ini beserta penghuninya telah terbalik.”
Aku berkata, “Tentu wahai Rasulullah.”
Beliau pun bertanya, “Apa yang membuatmu datang ke sini?”
Aku berkata, “Aku khawatir bahwa engkau mendapat musibah atau terkena gigitan maupun sengatan hewan berbisa.”
Menurut riwayat Ibnu ‘Asakir pula, Thabarani dan Baihaqi menyebutkan sabda beliau, “Hai Basyir, tidakkah kamu memuji Allah yang telah memegang ubun-ubunmu kepada Islam dari sekian banyak kabilah Rabi’ah:
Suatu kaum yang beranggapan bahwa kalau bukan karena mereka, tentu bumi beserta orang yang ada di atasnya telah terbalik.”
[Demikian dalam kitab Muntakhab Kanzil-‘UmmÃ¥l (5/146)].



