Beliau bersabda, “Hai Hushain! Masuklah kamu ke dalam Islam, niscaya kamu selamat.”
la berkata, “Akan tetapi, aku memiliki pengikut dan sanak kerabat. Lantas apa yang akan aku katakan kepada mereka?”
Beliau bersabda, “Ucapkanlah doa ini: “Yo Alloh, aku memohon kepada-Mu petunjuk untuk menetapi urusanku yang paling lurus, dan tambahkanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat bagiku.”
Hushain mengucapkan doa tersebut, lalu ia masuk Islam sebelum berdiri meninggalkan majelis.
Maka ‘Imran berdiri menyambut Hushain, lalu mencium kepala, kedua tangan, dan kedua kaki Hushain.
Ketika melihat kejadian itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menangis seraya berkata, “Aku menangis karena apa yang dilakukan oleh ‘Imran.
Ketika Hushain masuk ke sini dalam keadaan kafir, Imran tidak berdiri menyambutnya dan tidak menoleh ke arahnya.
Kemudian setelah Hushain masuk Islam, ‘Imran menunaikan kewajibannya kepada Hushain. Aku pun terharu karenanya.”
Kemudian ketika Hushain ingin keluar dari majelis, beliau bersabda kepada sahabat-sahabatnya, “Berangkatlah kalian untuk mengantarkan Hushain pulang ke rumahnya.”
Ketika keluar dari balik daun pintu, orang-orang Quraisy melihatnya lalu berkata, “la telah berpindah agama.”
Mereka pun bubar dan meninggalkannya. [Demikian dalam kitab Al-Ishâbah (1/337)).
Dakwah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada Seorang Laki-laki yang Tidak Disebutkan Namanya
AHMAD meriwayatkan beserta sanadnya dari Abu Tamim Al-Hujaimi, dari seseorang di antara kaumnya, bahwa ia pernah datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam atau perawi berkata: Aku telah menyaksikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketika itu, seseorang datang kepada beliau, lalu berkata, “Engkau Rasulullah?” Atau ia berkata, “Engkau Muhammad?”
“Benar,” sahut beliau.



