Orang itu bertanya, “Apa yang engkau sembah?”
Beliau bersabda, “Aku menyembah Allah ‘azza wajalla semata-mata. Dialah Yang apabila kamu berada dalam bahaya lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Dia menyingkapnya darimu.
Dialah Yang apabila kamu mengalami paceklik lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Dia menumbuhkan tanaman untukmu.
Dialah Yang apabila kamu berada di suatu tempat yang tidak berpenghuni dan tidak bertanaman kemudian kamu kehilangan hewan tungganganmu, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Dia akan mengembalikannya kepadamu.”
Lalu orang itu pun masuk Islam. Kemudian la berkata, “Nasihatilah aku wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Janganlah kamu mencela sesuatu.” -Atau beliau bersabda, “Seseorang.”
Hakam (perawi) merasa ragu- orang itu berkata: Maka aku tidak lagi mencela unta ataupun kambing sejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpesan kepadaku.
[Haitsami (8/72) berkata: Dalam sanadnya terdapat Hakam bin Fudhail, dinyatakan tsiqât oleh Abu Dawud dan yang lain, dan dinyatakan dha’if oleh Abu Zur’ah dan yang lain.
Sedangkan para perawi yang lain adalah perawi Kirab Shahih.



