ISHAQ bin Rahawaih meriwayatkan beserta sanadnya dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa suatu ketika Walid bin Mughirah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lalu beliau membacakan Al-Qur’an untuknya. Maka seakan-akan Walid bersimpati terhadapnya.
Kemudian kabar itu sampai kepada Abu Jahal, sehingga ia datang kepada Walid, lalu berkata, “Wahai paman! Kaummu ingin mengumpulkan harta untukmu.”
“Untuk apa?” Tanya Walid.
Abu Jahal berkata, “Untuk mereka berikan kepadamu, karena engkau telah datang kepada Muhammad untuk mendapatkan keuntungan darinya.”
Walid berkata, “Orang-orang Quraisy mengetahui bahwasanya akulah yang paling banyak hartanya di antara mereka.”
Abu Jahal berkata, “Kalau begitu, katakanlah suatu pernyataan tentang Muhammad yang akan didengar oleh kaummu bahwa engkau mengingkarinya.”
Walid berkata, “Apa yang harus aku katakan? Demi Allah! Di antara kalian tidak ada seorang pun yang lebih mengetahui tentang syair daripada aku.
Tidak ada pula seorang pun yang lebih mengetahui tentang syair yang menggunakan irama rajaz ataupun tentang syair Qasidah daripada aku.
Dan tidak ada pula seorang pun yang lebih mengetahui tentang syair-syair bangsa jin daripada aku.
Demi Allah! Apa yang diucapkan oleh Muhammad tidak menyerupai satu pun dari semua itu.
Demi Allah! Kata-katanya begitu enak didengar, susunan katanya begitu indah. Bagian atasnya penuh buah-buahan, dan bagian bawahnya penuh air.



