1 - DakwahUpdate

Dakwah Nabi SAW. kepada Walid bin Mughirah, Asbabun Nuzul Surat Al Muddatstsir tentang Neraka Saqar

340
×

Dakwah Nabi SAW. kepada Walid bin Mughirah, Asbabun Nuzul Surat Al Muddatstsir tentang Neraka Saqar

Sebarkan artikel ini

Sungguh, kata-kata itu demikian hebat dan tidak ada yang bisa menandinginya. Kata-kata itu tentu mengalahkan semua selainnya.”

Abu Jahal berkata, “Kaummu tidak akan senang kepadamu kecuali jika engkau mengatakan suatu komentar negatif terhadapnya.”

la berkata, “Tunggu! Biar aku pikirkan terlebih dahulu.”

Lalu setelah berpikir, Walid berkata, “Apa yang dibacakan oleh Muhammad itu tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu). Muhammad mempelajarinya dari orang lain.”

Maka turunlah ayat: “Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian.

Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak, dan anak-anak yang selalu bersama dia, dan Aku lapangkan baginya (rezeki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya, kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.

Sekali-kali tidak (akan) Aku tambahl, karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al-Qur’an).

Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan.

Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia.

Bagaimanakah dia menetapkan?, Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata, (Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.

Aku akan memasukkannya ke dalam (Neraka) Saqar.

Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?

Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Diatasnya ada sembilan belas (Malaikat Penjaga).” (QS. Al-Muddatstsir: 11 – 30).

Demikian ini diriwayatkan pula oleh Baihaqi, dari Al-Hakim, dari Abdullah bin Muhammad Ash-Shan’ani di Makah, dari Ishaq dengan lafal tersebut.