5 - NusrohUpdate

Hadits Urwah RA. Mengenai Kaum Anshar

967
×

Hadits Urwah RA. Mengenai Kaum Anshar

Sebarkan artikel ini

THABRANI meriwayatkan beserta sanadnya, dari Urwah RA. secara mursal, ia berkata: Ketika salah satu musim haji tiba, sekelompok orang Anshar berangkat haji.

Baca : Bab 4Persiapan Yang Dilakukan Abu Bakar RA. Untuk Perjalanan Hijrah (2)

Diantara mereka, yakni dari kabilah Bani Mazin bin Najjar, ada Muadz bin Afra dan As’ad bin Zurarah. Dari kabilah Bani Zuraiq, ada Rafi’ bin Malik dan Dzakwan bin Abdul-Qais.

Kemudian, dari kabilah Bani Abdil-Asyhal ada Abul-Haitsam bin Tayyihan, dan dari kabilah Bani Amr bin Auf, ada Uwaim bin Sa’idah RA.

Rasulullah SAW. mendatangi mereka dan menyampaikan kepada mereka bahwa Allah telah memilih beliau dengan kenabian dan kemuliaan. Beliau juga membacakan Al-Qur’an kepada mereka.

Baca Juga : Bab 6Perang Tabuk, Pengorbanan Nyawa dan Harta Para Sahabat RHum.

Tatkala mendengarkan bacaan beliau, mereka terdiam dan hati mereka merasa tenteram dengan apa yang beliau serukan. Mereka telah mengenali ciri-ciri beliau yang sudah biasa mereka dengar dari ahlul-kitab ketika menyebutkan tentang beliau, serta apa yang beliau dakwahkan kepada mereka.

Oleh karena itu, mereka membenarkan apa yang beliau katakan, dan mereka beriman kepada beliau. Mereka pun menjadi sebab datangnya kebaikan.

Kemudian mereka berkata kepada Rasulullah SAW., “Engkau mengetahui tentang pertumpahan darah yang terjadi antara kabilah Aus dan Khazraj. Sedangkan kami menyukai petunjuk yang telah Allah berikan kepadamu. Kami siap mengerahkan segala daya dan upaya untuk Allah serta untukmu.

Kami juga akan menyampaikan saran kepadamu sehubungan dengan apa yang engkau rencanakan. Maka tetaplah engkau tinggal (di Mekah) dengan mengharap kebaikan dari Allah, Kami akan kembali kepada kaum kami untuk memberitahu mereka tentang engkau.

Kami juga akan menyeru mereka kepada agama Allah dan Rasul-Nya. Dengan usaha ini, semoga Allah mendamaikan antara kami (Aus dan Khazraj) dan menghimpun persatuan di antara kami.

Saat ini kami saling menjauh dan membenci. Oleh karena itu, jika engkau datang ke tempat kami sekarang juga, sementara kami belum berdamal, maka kami tidak bisa bersatu untuk membela engkau. Kami berjanji kepadamu untuk bertemu lagi pada musim haji tahun depan.”

Rasulullah SAW. setuju dengan yang mereka katakan.

Kemudian mereka kembali kepada kabilah mereka. Di sana mereka berdakwah kepada kaumnya secara sembunyi-sembunyi, dan juga menyampaikan kepada mereka tentang Rasulullah SAW. serta tentang ajaran yang Allah turunkan kepada beliau sebagai risalah dari-Nya dan yang beliau serukan dengan Al-Quran. Akhirnya tentu saja hampir di setiap rumah orang-orang Anshar terdapat orang-orang yang masuk Islam.

Lalu perawi meneruskan haditsnya sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada bab Dakwah Mushab bin Umair RA.

[Haitsami (0/42) berkata bahwa dalam sanadnya terdapat Ibnu Lahiah, la sedikit dha’if, namun hadits yang ia riwayatkan hasan. Sedangkan para rawl yang lain tsiqat).

Beberapa Bait Syair Shirmah bin Qais RA.

SEHUBUNGAN dengan Hal Ini Al-Hakim meriwayatkan beserta sanadnya dari Yahya bin Said, ia berkata: Aku pernah mendengar seorang wanita tua dari kalangan Anshar berkata: Aku pernah melihat Abdullah bin Abbas RA. bolak-balik mengunjungi Shirma bin Qais RA. untuk mempelajari syair berikut ini:

Beliau tinggal bersama kabilah Quraisy sekian belas tahun,
Berdakwah dan berharap akan mendapatkan sahabat sejati,
Menawarkan dirinya kepada mereka yang datang berhaji,
Tanpa mendapati seorang pun yang memberi tempat ataupun berdakwah.

Tatkala beliau datang ke tempat kami dan menetap di sana,
Beliau bergembira dan senang tinggal di kota Thaibah (Madinah),
Beliau tidak lagi takut kezaliman seorang penzalim dari jauh,
Tidak pula takut terhadap orang-orang yang memberontak,
Kami habiskan sebagian besar harta kami untuknya,
Bahkan jiwa kami dalam pertempuran dan ketika berbagi,
Kami memusuhi siapa pun juga yang beliau musuhi dengan hak,
Meskipun dahulu ia menjadi kawan dekat yang sejati,
Kami yakin bahwa tiada yang benar-benar ada selain Allah,
Dan bahwa kitab suci Allah adalah panduan hidup kami.

Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).

Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).

Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.