IMAM Ahmad (1/65) meriwayatkan beserta sanadnya dari Abu Shalih, bekas budak Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Utsman berkata di atas mimbar, “Wahai manusia! Sesungguhnya aku telah menyembunyikan satu hadis yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena khawatir bahwa kalian akan meninggalkan aku.
Kemudian timbul pikiran dalam diriku untuk menyampaikannya kepada kalian.
Biarlah masing-masing orang menentukan pilihan untuk dirinya sendiri, apa yang terbaik menurut pemikirannya.
Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Satu hari ribâth fi sabilillah (di medan perang jihad) lebih baik daripada 1.000 hari di tempat lainnya.”
Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Imam Ahmad (1/61) dari Mush’ab bin Tsabit bin Abdullah bin Zubair radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu pernah berkata ketika menyampaikan khutbah di atas mimbarnya, “Aku akan memberitahu kalian satu hadis yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tidak ada yang menghalangiku untuk memberitahukannya kepada kalian selain karena aku ingin sekali kalian selalu dekat denganku.
Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Berjaga satu malam di jalan Allah ta’âlâ lebih utama daripada seribu 1.000 malam lainnya, yang malamnya digunakan untuk salat malam dan siangnya digunakan untuk puasa.
–
Motivasi Ali bin Abi Thalib Mengenai Jihad
THABARI (4/9) meriwayatkan beserta sanadnya dari Zaid bin Wahb bahwa suatu ketika All radhiyoidhu anhu berdiri di hadapan orang-orang, lalu berkata, “Segala puji bagi Allah, yang ketika Dia berkehendak untuk menghancurkan sesuatu, maka tidak ada yang bisa memperbaikinya, dan ketika Dia berkehendak terhadap sesuatu untuk tetap utuh, maka siapa pun tidak akan bisa menghancurkannya!
Jika Allah menghendaki, tidak akan ada dua orang pun di antara makhluk-Nya yang berselisih, dan seluruh umat tidak akan berselisih mengenai satu pun di antara hukum-Nya.
Demikian pula, orang yang berderajat rendah tidak akan menentang keutamaan orang yang berderajat tinggi.
Kini, takdir telah menggiring kita dan orang-orang itu (musuh), kemudian mengumpulkan kita di tempat ini (medan perang).



