Demi Allah! Aku tidak akan menunjuk sebagai komandan untuk mereka kecuali orang yang pertama kali menyambut seruan.”
Kemudian Umar mengangkat Abu ‘Ubaid sebagai panglima, dan menyampaikan pesan kepadanya sehubungan dengan pasukannya.
Khalifah Umar Radhiyallahu ‘Anhu Bermusyawarah dengan Para Sahabat Radhiyallahu ‘Anhum untuk Memimpin Sendiri Pasukan ke Persia
Diriwayatkan oleh Thabari (4/83) pula dari Umar bin Abdul-Azis, ia berkata: Ketika terdengar oleh Umar radhiyallahu ‘anhu berita tentang gugurnya Abu ‘Ubaid bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu serta bersatunya penduduk Persia di bawah kepemimpinan seorang laki-laki dari keluarga Kisra, ia pun menyerukan pengumuman di kalangan kaum Muhajirin dan Anshar.
Lalu ia sendiri berangkat ke Shirar, la pun memerintahkan Thalhah bin ‘Ubaidullah agar maju di barisan depan hingga sampai di A’wash.
Untuk sayap kanan, Umar menempatkan Abdurrahman bin Auf. Sedangkan untuk sayap kiri, ia menempatkan Zubair bin ‘Awwam radhiyallahu ‘anhum.
Umar radhiyallahu ‘anhu juga mengangkat Ali radhiyallahu ‘anhu sebagai penggantinya dalam melaksanakan tugas khilafah di Madinah.
Umar pun meminta pendapat kepada orang-orang (tentang keberangkatannya ke Persia). Semuanya berpendapat agar ia berangkat ke Persia.
Sebelumnya, Umar radhiyallahu ‘anhu tidak bermusyawarah dengan mereka hingga ia tiba di Shirar, dan Thalhah kembali dari A’wash.
Kemudian Umar radhiyallahu ‘anhu bermusyawarah dengan ahli syura.
Thalhah pun sependapat dengan kebanyakan orang. Sedangkan Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu termasuk orang yang mencegah keberangkatan Umar radhiyallahu ‘anhu memimpin pasukan.



