IBNU ‘ABDIL-BARR di dalam Al-Istiäb (1/550), dari Hammad bin Salamah, dari Tsabit Al-Bunani dan Ali bin Zaid, dari Anas radhiyallahu ‘anhu: Bahwa suatu ketika Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu membaca surat Bara’ah (At-Taubah).
Lalu sampai pada firman Allah ta’ala:
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat.” (QS. At-Taubah: 41).
Maka Thalhah berkata, “Aku tidak memiliki pendapat lain selain bahwa Allah menyuruh kita untuk berangkat berjihad, baik kita masih muda ataupun sudah tua.
Wahai anak-anakku, persiapkanlah bekalku! Persiapkanlah bekalku!”
Anak-anak Abu Thalhah berkata kepadanya, “Semoga Allah merahmatimu! Engkau telah berperang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hingga beliau wafat, juga bersama Abu Bakar hingga la wafat, dan bersama Umar hingga la wafat.
Maka sekarang biarkanlah kami saja yang berangkat berperang menggantikanmu.”
Abu Thalhah berkata, “Tidak. Persiapkanlah bekalku.”
Kemudian Abu Thalhah berperang di lautan dan meninggal dunia ketika masih berada di lautan.
Baru setelah tujuh hari, orang-orang mendapatkan pulau untuk mengebumikan jenazahnya.
Lalu mereka menguburnya di sana, sedangkan jenazah Abu Thalhah masih utuh, tidak berubah sedikit pun.