IBNU ‘ASAKIR meriwayatkan beserta sanadnya dari Zuhri, dari Abdullah bin Abu Aufa Al-Khuza’i radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia berkata: Ketika Abu Bakar bermaksud mengadakan penyerangan terhadap Romawi, la mengundang Ali, Umar, Utsman, Abdurrahman bin ‘Auf, Sa’d bin Abi Waqqash, Sa’id bin Zaid, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah dan para pemuka lainnya dari kalangan Muhajirin dan Ansar, baik yang ikut serta dalam Perang Badar ataupun yang tidak ikut (radhiyallahu ‘anhum].
Mereka pun datang memenuhi undangan Abu Bakar radhiyallohu ‘anhu,-Abdullah bin Abi Aufa berkata: Aku termasuk di antara mereka.
Kemudian Abu Bakar berkata, “Sesungguhnya karunia Allah ‘azza wajalla tidak terhitung jumlahnya, dan semua amal baik kita tidak akan dapat menebus semua itu. Maka bagi-Nya segala puji.
Allah telah menyatukan kalian, mendamaikan antara kalian, membimbing kalian kepada Islam, dan menjauhkan setan dari kalian.
Sekarang Setan telah kehilangan harapannya kepada kalian untuk menyekutukan Allah, atau menyembah sesembahan lain selain Allah.
Sekarang, bangsa Arab bagaikan anak-anak dari seorang ayah dan ibu yang sama.
Aku mempunyai gagasan untuk menggerakkan kaum muslimin agar berjihad melawan Romawi di negeri
Syam, agar Allah memperkokoh kedudukan kaum muslimin, meninggikan kalimah-Nya sebagai yang tertinggi.
Selain itu, kaum muslimin memiliki keuntungan yang sangat besar dalam perang tersebut, karena siapa pun di antara mereka yang gugur, ia gugur sebagai syahid.
Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.
Sementara itu, siapa pun yang bertahan hidup, la hidup sebagai pembela agama dan berhak mendapatkan pahala para mujahid dari sisi Allah. Demikianlah gagasan yang ada dalam pikiranku.
Setiap orang boleh menyampaikan pendapatnya kepadaku.”



