4 - HijrahUpdate

Nabi SAW. Tiba di Madinah, Kegembiraan Penduduknya dan Begini Sambutannya

429
×

Nabi SAW. Tiba di Madinah, Kegembiraan Penduduknya dan Begini Sambutannya

Sebarkan artikel ini

IMAM Bukhari meriwayatkan beserta sanadnya, dari ‘Urwah bin Zubair radhiyallahu ‘anhumâ, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpapasan dengan Zubair bersama kafilah para pedagang dari kalangan kaum muslimin saat mereka kembali dari Syam.

Lalu Zubair memberi pakaian putih kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu.

Sementara itu, kaum muslimin di Madinah telah mendengar kabar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah meninggalkan kota Makah.

Maka mereka pergi menuju kawasan berbatu setiap pagi untuk menunggu kedatangan beliau, sampai panas matahari memaksa mereka kembali ke rumah.

Pada suatu hari, setelah menunggu sekian lama, mereka pun pulang.

Lalu ketika mereka sudah berada di rumah masing-masing, seorang laki-laki Yahudi yang berada di atas salah satu benteng milik mereka, karena sesuatu yang ingin ia lihat, ia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan rombongannya berpakaian serba putih, sehingga menyebabkan fatamorgana pudar dari pandangan mata.

Orang Yahudi itu tidak bisa menahan diri, sehingga ia berseru dengan suaranya yang keras, “Wahai orang Arab! Itu pemimpin kalian yang sedang kalian tunggu-tunggu!”

Kaum muslimin pun bergegas mengambil senjata mereka, dan menyambut kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di atas kawasan berbatu (harrah).

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membawa mereka ke arah kanan dan berhenti di pemukiman kabilah Bani Amr bin ‘Auf.

Peristiwa ini terjadi pada hari Senin bulan Rabi’ul-Awwal. Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu tetap berdiri menemui orang-orang yang datang menyambut, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam duduk berdiam diri.

Orang-orang Anshar yang belum pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam langsung mengucapkan salam penghormatan kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu (karena mengira bahwa ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).

Demikianlah hingga ketika sinar matahari menerpa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar datang menaungi beliau dengan kain syalnya.