BAIHAQI meriwayatkan beserta sanadnya dari Ibnu Sirin, ia berkata: Pada masa Umar RA., orang-orang membicarakan para sahabat RHum.
Baca : Bab 3 – Gangguan Orang Quraisy Terhadap Nabi SAW. dan Tanggapannya (2)
Dalam pembicaraan tersebut terkesan bahwa sejak mereka melebihkan Umar atas Abu Bakar, maka sampailah berita tersebut kepada Umar, sehingga ia berkata: Demi Allah! Sungguh, satu malam yang dilalui oleh Abu Bakar lebih baik daripada seluruh keluarga Umar.
Dan sungguh, satu hari yang dilalui oleh Abu Bakar lebih baik dari pada seluruh keluarga Umar.
Sungguh! Pada malam ketika berangkat menuju gua (Tsur), Rasulullah SAW. keluar dengan disertai oleh Abu Bakar. Maka ia berjalan sesaat di depan beliau dan sesaat di belakang beliau, sampai akhirnya hal itu diketahui oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga : Bab 5 – Nabi SAW. Persaudarakan Muhajirin dan Anshar, Saling Mewarisi
Maka beliau bersabda, “Hai Abu Bakar! Mengapa engkau berjalan sesaat di belakangku dan sesaat di depanku?”
la pun berkata, “Wahai Rasulullah, ketika aku ingat bahwa ada yang mencarimu, maka aku berjalan di belakangmu. Kemudian ketika aku ingat bahwa ada orang yang mengintaimu, maka aku berjalan di depanmu.”
Lalu beliau berkata, “Hai Abu Bakar! Seandainya terjadi sesuatu, apakah engkau ingin bahwa sesuatu itu menimpamu dan tidak menimpaku?”
Abu Bakar berkata, “Ya, demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran.”
Lalu ketika keduanya sampai di gua (Tsur), Abu Bakar berkata, “Tetaplah di tempatmu wahai Rasulullah, agar aku membereskan gua ini untukmu.”
Maka ia masuk dan membereskannya. Kemudian ketika teringat belum membereskan lubang-lubang yang ada di dalamnya, Abu Bakar berkata, “Tetaplah di tempatmu wahai Rasulullah, agar aku membereskannya.”
Lalu ia masuk dan membereskannya. Kemudian ia berkata, “Sekarang engkau boleh turun wahai Rasulullah.”
Lalu beliau pun turun.
Kemudian Umar berkata, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya! Sungguh, malam itu lebih baik daripada seluruh keluarga Umar.”
[Demikian dalam kitab Al-Bidâyah Wan-Nihâyah (3/180)].
Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Al-Hakim, sebagaimana dalam kitab Muntakhab Kanzul-‘Ummâl (4/348).
Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Baghawi, dari Ibnu Abi Mulaikah secara mursal dengan lafal yang semakna.
[Ibnu Katsir berkata bahwa ini adalah hadits yang mursal dan hasan, -sebagaimana dalam kitab Kanzul-Ummâl (8/335)].
Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.