TATKALA Usamah tengah bersiap-siap memulai perjalanan dari Jurf, datanglah kepadanya utusan yang dikirim oleh Ummu Aiman RHa. – ibu kandungnya, untuk menyampaikan kabar bahwa Rasulullah SAW. sedang dalam keadaan sakaratul maut.
Baca : Bab 5 – Nabi SAW. Persaudarakan Muhajirin dan Anshar, Saling Mewarisi
Maka Usamah kembali ke Madinah disertai Umar dan Abu ‘Ubaidah. Ketika mereka tiba ditempat Rasulullah SAW., beliau sedang menghadapi saat-saat terakhir kehidupan beliau.
Akhirnya Rasulullah SAW. wafat setelah Matahari bergeser dari puncak cakrawala, pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul-Awwal (tahun 10 H).
Kaum muslimin yang telah singgah di Jurt kembali ke kota Madinah, Buraidah bin Hushaib RA. pun memasuki Kota Madinah dengan membawa bendera Usamah yang telah terpasang. Ia membawanya hingga di dekat pintu kamar Rasulullah SAW., lalu menancapkannya di sana.
Baca Juga : Bab 6 – Sesuai Perintah Nabi SAW., Abu Bakar RA. Bersikeras agar Pasukan Usamah Diberangkatkan
Kemudian setelah Abu Bakar RA. dibaiat menjədi khalifah, ia memerintahkan Buraidah agar membawa bendera tersebut ke rumah Usamah dan tidak boleh melepasnya dari tiang sampai Usamah memimpin pasukan kaum muslimin dalam peperangan.
Buraidah mengatakan, “Aku pun membawa bendera pasukan ke rumah Usamah, dan membawanya dalam keadaan terpasang ke negeri Syam bersama Usamah. Kemudian aku membawanya kembali ke rumah Usamah. Bendera itu pun terus terpasang di rumahnya sampai ia meninggal dunia.”
Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.