7 - PemimpinUpdate

Dialog Tentang Khilafah di Pendopo Bani Saidah dan Awal Pembaiatan Abu Bakar Sebagai Pemimpin Kaum Muslimin

131
×

Dialog Tentang Khilafah di Pendopo Bani Saidah dan Awal Pembaiatan Abu Bakar Sebagai Pemimpin Kaum Muslimin

Sebarkan artikel ini

Demi Allah, aku lebih suka dibunuh lalu hidup lagi, lalu dibunuh dan hidup lagi bukan karena berbuat maksiat, daripada memimpin kaum yang di dalamnya ada Abu Bakar.

Kemudian, aku menyeru, ‘Wahai, segenap kaum Ansar! Wahai segenap kaum muslimin! Orang yang paling berhak menjadi pengganti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sepeninggal beliau adalah satu-satunya orang yang menemani beliau sewaktu di Gua Tsur.

Dialah Abu Bakar, orang lama yang mula-mula masuk Islam.

Kemudian, segera aku tarik tangannya, namun seorang sahabat Ansar” telah mendahuluiku.

la menjabat tangan Abu Bakar (untuk baiat), sebelum aku sempat menjabatnya.

Akhirnya, semua orang ikut membalatnya dan tidak lagi memilih Sa’ad bin ‘Ubadah.”

[Demikian dalam kitab Kanzul-‘Ummál (3/139)]

MENURUT riwayat Ibnu Abi Syaibah pula, dari ibnu Sirin rahimahullah, bahwa seorang laki-laki dari bani Zuraiq berkata: Pada hari yang bersejarah itu (yakni ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat), Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma pergi menemui kaum Ansar, Abu Bakar mengatakan, “Wahai, segenap kaum Ansar! Sungguh, kami tidak memungkiri hak kalian.

Bahkan tak seorang mukmin pun yang memungkiri hak kalian.

Demi Allah, setiap kali kami mendapatkan kebaikan, pasti kami berbagi dengan kalian.

Namun, orang Arab tidak akan merasa puas dan tenteram jika pemimpinnya bukan dari orang Quraisy, karena merekalah yang paling fasih bahasanya, paling elok rupanya, paling utama negeri asalnya (Makah), dan paling dermawan di antara sekian orang Arab. Mari kita baiat Umar.”