10. Harits bin Hisyam Radhiyallâhu ‘Anhu Berangkat Berjihad Dilringl Duka Penduduk Makah
lbnul-Mubarak meriwayatkan beserta sanadnya darl Aswad bin Syalban, dari Abu Naufal bin Abu ‘Aqrab, la berkata: Ketika Harits bin Hisyam radhiyallâhu anhu berangkat meninggalkan Makah (untuk berjihad), penduduk Makah merasa berduka, sehingga semua orang yang masih mau makan (tanpa terkecuali) turut keluar rumah untuk melepas kepergiannya, Ketika tiba di baglan atas Bathha’, atau di bagian lain di sana, Harits berhenti. Maka orang-orang berhenti di sekitarnya sambil menangis.
Ketika melihat kesedihan mereka, Harits berkata, “Wahal semuanyal Demi Allah! Aku pergi (dari kota Makah) bukan karena aku lebih cinta kepada diriku sendiri daripada kepada kalian, bukan pula karena lebih memilih negeri lain dibanding negeri kalian ini.
Akan tetapi kepergianku ini semata-mata karena perkara agama. Demi perkara ini, sekelompok lelaki Quraisy telah meninggalkan Makah.
Demi Allah! Mereka bukanlah dari kalangan orang-orang terhormat dan terkemuka, bukan pula dari marga-marga yang mulia di kalangan Quraisy.
Demi Allah! Kini, seandainya emas sebesar pegunungan di kota Makah kami infakkan di jalan Allah, kami tetap tidak bisa menggapai pahala satu hari sekalipun di antara hari-hari mereka.
Demi Allah! Meski mereka telah mendahului kami di dunia, kami akan berusaha untuk menyamai mereka di akhirat.
Maka semua orang yang beramal karena Allah, hendaknya merasa takut kepada-Nya.”
Kemudian Harits berangkat menuju Syam disertai rombongannya.
Akhirnya ia gugur sebagai syahid -semoga Allah merahmatinya.[Demikian dalam kitab Al-Isti’âb (1/310)].
Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Al-Hakim (3/278) dari jalur sanad Ibnul-Mubarak dengan lafal yang sebagian besarnya sama.



