6 - JihadUpdate

Inilah Kisah Semangat dan Kecintaan Para Sahabat Nabi untuk Berjihad di Jalan Allah (2)

286
×

Inilah Kisah Semangat dan Kecintaan Para Sahabat Nabi untuk Berjihad di Jalan Allah (2)

Sebarkan artikel ini

11. Semangat Khalid bin Walid Radhiyallahu ‘Anhu untuk Berjihad dan Mati Syahid di Jalan Allah

Ibnu Sa’d meriwayatkan beserta sanadnya dari Ziyad, bekas budak keluarga Khalid radhiyallahu ‘anhum, ia berkata: Khalid radhiyallahu ‘anhu berkata menjelang kematiannya, “Tidak ada satu malam pun di muka bumi ini yang lebih aku sukai daripada malam yang sangat dingin bersama satu kesatuan pasukan yang terdiri dari orang-orang muhajirin, yang pada pagi harinya aku akan memimpin mereka menyerang musuh. Maka hendaklah kalian tetap berjihad.”[Demikian dalam kitab Al-Ishabah (1/414)].

Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Abu Ya’la dari Qais bin Abu Hazim, ia berkata: Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Suatu malam ketika pengantinku yang aku cintai dihantarkan ke rumahku, atau suatu malam ketika aku diberi kabar gembira dengan kelahiran seorang putra, tidak lebih aku sukai daripada suatu malam yang sangat dingin bersama satu kesatuan pasukan yang terdiri dari orang-orang muhajirin, yang pada pagi harinya aku akan memimpin mereka menyerang musuh.” [Demikian dalam Kitab Majma’uz-Zawa’id (9/350).

Haitsami berkata bahwa para rawinya adalah perawi kitab Shahih]. Abu Ya’la meriwayatkan pula beserta sanadnya dari Qais bin Abu Hazim, ia berkata: Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Jihad di jalan Allah telah menghalangiku untuk banyak membaca Al-Qur’an.” [Haitsami (9/350) berkata bahwa para rawinya adalah perawi kitab Shahih].

Ibnu Hajar menyebutkannya pula dalam kitab Al-Ishâbah (1/414) dari Abu Ya’la, dari Khalid radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Jihad telah menyita kesibukanku sehingga tidak sempat mempelajari banyak ayat Al-Qur’an.”

Ibnul-Mubarak meriwayatkan beserta sanadnya dalam kitab Al-Jihad dari ‘Ashim bin Bahdalah dari Abu Wa il, ia berkata: Ketika Khalid radhiyallahu ‘anhu hampir meninggal dunia, ia berkata, “Sungguh, aku telah mencari-cari kesempatan untuk menjadi syahid di tempat-tempat yang sangat memungkinkan, akan tetapi yang ditakdirkan untukku adalah mati di atas tempat tidurku.

Setelah aku mengucapkan La ilaha illallah, tidak ada amalan apa pun yang lebih aku harapkan ganjarannya daripada suatu malam yang aku lalui sambil mengenakan perisai, sedangkan langit menurunkan hujannya ke atasku dengan derasnya hingga waktu Shubuh.

Lalu (ketika pagi tiba), kami pun menyerang orang-orang kafir.”

Kemudian Khalid radhiyallahu ‘anhu berkata, “Jika aku mati, carilah senjata dan kudaku. Kemudian jadikan barang-barang itu sebagai persiapan jihad di jalan Allah.”

Ketika Khalid radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia, Umar radhiyallahu ‘anhu.pergi menyaksikan jenazahnya.