BAIHAQI meriwayatkan beserta sanadnya dari ‘Urwah bin Zubair radhiyallahu ‘anhumá (Setelah wafat Rasulullah shollolláhu ‘alaihi wasallam) Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu datang dari Sunuh (dataran tinggi dekat Madinah tempat tinggal Abu Bakar) dengan naik hewan tunggangannya dan turun di depan pintu Masjid.
Dengan hati yang pillu dan berduka, ia pun meminta izin untuk masuk ke rumah putrinya ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Setelah diberi izin, ia pun masuk. Sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat dan terbaring di atas dipan, dikelilingi istri-istri beliau.
Mereka pun menutupi wajah mereka dan menyembunyikan diri dari Abu Bakar, kecuali Aisyah.
Abu Bakar menyingkap kain yang menutupi wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
la bersimpuh di hadapannya, menciumnya seraya menangis dan berkata, “Apa yang dikatakan Umar bin Khattab tidak betul sama sekali.
Demi Zat yang jiwaku ada di tanganNya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat!
Semoga rahmat Allah tercurah untukmu wahai Rasulullah!
Alangkah baik Engkau dalam keadaan hidup maupun wafat!”
Kemudian, Abu Bakar menutupinya dengan kain, lalu cepat-cepat menuju masjid, melangkah di antara pundak orang-orang hingga sampai di mimbar.



