5 - NusrohUpdate

Kisah Pembunuhan Ka’b yang Merongrong Islam

403
×

Kisah Pembunuhan Ka’b yang Merongrong Islam

Sebarkan artikel ini

Ka’b berkata, “Kalau begitu, beri aku jaminan berupa anak-anak kalian.

Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami menyerahkan anak-anak kami sebagai jaminan, lalu mereka akan diejek dan dikatakan: la telah digadaikan dengan harga satu atau dua wasaq (bahan makanan)?
Ini akan menjadi aib bagi kami. Akan tetapi kami akan memberimu jaminan berupa perlengkapan perang.” (Ka’b pun setuju).

Lalu Muhammad bin Maslamah membuat kesepakatan dengannya untuk menemuinya pada malam hari.

Kemudian Muhammad bin Maslamah datang menemui Ka’b pada malam hari, dengan ditemani Abu Na’ilah, yang merupakan saudara sepersusuan Ka’b.

Ka’b mengajak mereka ke sebuah benteng, dan ia turun untuk menemui mereka.

Istri Ka’b bertanya, “Mau ke mana engkau pada saat seperti ini?”

Ka’b menjawab, “la hanyalah Muhammad bin Maslamah dan saudaraku Abu Na’ilah.”

[Menurut riwayat lain selain dari Amr bin Dinar disebutkan: Istri Ka’b berkata, “Aku mendengar suara yang membuatku berfirasat akan ada darah yang mengalir.”

Ka”b berkata, “la hanya saudaraku Muhammad bin Maslamah dan saudara sepersusuanku Abu Na’ilah.

Seseorang yang mulia akan tetap memenuhi undangan, meski ia diundang untuk bertarung pada malam hari.”]

Muhammad bin Maslamah membawa serta dua orang bersamanya.

[Ketika ditanyakan kepada Sufyan, “Apakah Amr menyebutkan nama mereka?”

la menjawab: Amr menyebutkan salah satunya.

Amr berkata: la membawa serta dua orang bersamanya. Sedangkan selain Amr berkata: Mereka adalah Abu ‘Abs bin Jabr, Harits bin Aus, dan ‘Abbad bin Bisyr.

‘Amr berkata: la membawa serta dua orang bersamanya].

Lalu Muhammad bin Maslamah berkata kepada mereka, “Ketika ia tiba, aku akan memegang rambutnya untuk mencium baunya. Lalu jika kalian melihat bahwa aku telah memegang kepalanya dengan baik, maka bereskan dan penggallah ia.

[Suatu kali ‘Amr pernah menyebutkan (perkataan Muhammad bin Maslamah):

Kemudian aku akan memberi kesempatan kepada kalian untuk mencium baunya pula].