Aku pun berangkat untuk menyusul Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketika di tengah perjalanan, aku bertemu dengan ‘Umair bin Wahb, lalu aku berkata kepadanya, “Kamu adalah seorang lelaki pemberani, dan aku mengetahui di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sedangkan saat ini aku telah berbuat kesalahan.
Karena itu, hendaknya kamu berjalan di belakangku agar aku dapat berbicara empat mata dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Maka ‘Umair berjalan di belakangku. Kemudian ketika aku muncul di hadapan pasukan kaum muslimin, mereka pun melihatku.
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Semoga ia adalah Abu Khaitsamah.”
Ketika datang kepada beliau, aku berkata, “Aku nyaris binasa wahai Rasulullah.”
Kemudian aku menceritakan apa yang terjadi pada diriku. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tanggapan yang baik kepadaku dan juga mendoakanku.
[Haitsami (6/193) berkata bahwa dalam sanadnya terdapat Ya’qub bin Muhammad Az-Zuhri, ia adalah rawi yang dha’if).