6 - JihadUpdate

Musyawarah Nabi SAW. dan Sahabat Sebelum Perang Badar (3)

1313
×

Musyawarah Nabi SAW. dan Sahabat Sebelum Perang Badar (3)

Sebarkan artikel ini

IBNU Mardawaih meriwayatkan beserta sanadnya dari ‘Alqamah bin Waqqash Al-Laitsi RA. ia berkata; Setelah Rasulullah SAW. berangkat menuju Badar, ketika sampai di suatu tempat yang bernama Rauha’, Beliau menyampaikan khutbah kepada para sahabat, lalu bertanya: “Bagaimana pendapat kalian?”

Baca : Bab 6Musyawarah Nabi SAW. dan Sahabat Sebelum Perang Badar (2)

Maka, Abu Bakar RA. menjawab, “Telah sampai kabar kepada kami bahwa mereka memiliki jumlah tentara dan perlengkapan perang yang cukup besar.”

Kemudian, Beliau menyampaikan khutbah lagi, lalu bertanya, “Bagaimana pendapat kalian?”

Maka, Umar RA. menyampaikan jawaban seperti yang telah disampaikan oleh Abu Bakar.

Kemudian, Beliau menyampaikan khutbah lagi, lalu bertanya, “Bagaimana pendapat kalian?”

Maka, Saad bin Muadz (dari kalangan Anshar) mengatakan, “Wahai Rasulullah kamikah yang engkau maksud? Demi Zat yang telah memuliakanmu dan menurunkan Al Quran kepadamu, sungguh aku sama sekali belum pernah menempuh jalan itu dan aku pun tidak mengetahuinya.

Baca Juga : Bab 1Nabi SAW. Dakwah kepada Kaumnya Menjelang Kematian Abu Thalib

Namun demikian, seandainya engkau berjalan hingga ke Barqul-Ghimad yang berada di Yaman, kami akan terus berjalan bersamamu. Dan kami tidak akan seperti orang-orang berkata kepada Musa AS. pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah kalian berdua. Sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja.

Akan tetapi berangkatlah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah, sedangkan kami akan mengikutimu, barangkali semula engkau berangkat untuk satu maksud namun Allah menghendaki sesuatu yang lain untukmu. Maka pandanglah apa yang dikehendaki oleh Allah untukmu dan laksanakan itu. Jalinlah hubungan dengan orang yang engkau kehendaki, putuskanlah hubungan dengan orang yang kau kehendaki. Musuhilah orang yang kau kehendaki dan berdamailah dengan orang yang engkau kehendaki dan ambillah dari harta kami yang engkau kehendaki.

Kemudian, turunlah ayat Al Quran yang selaras dengan apa yang diucapkan oleh Sa’ad bin Muadz RA. “Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.” (QS. Al Anfal : 5).

Al-Umawi menambahkan (ucapan Saad bin Muadz RA.) setelah kata-kata: Dan ambillah dari harta kami apa yang engkau kehendaki, sisakanlah untuk kami apa yang kau kehendaki. Apa yang kau ambil dari harta kami, lebih kami sukai daripada apa yang engkau sisakan untuk kami. Dan apapun perintah yang engkau perintahkan kepada kami, kami akan mengikuti perintahmu.

Demi Allah! Seandainya engkau berjalan hingga kawasan berbatuan di benteng Ghumdan (yang berada di Yaman), kami akan terus berjalan bersamamu.”

[Demikian dalam Kitab Al- Bidayah (3/264)].

Hadits di atas disebutkan pula oleh Ibnu Ishaq dalam rangkaian kalimatnya yang dikatakan Saad bin Muadz RA. berkata: “Demi Allah! Sepertinya yang engkau maksud adalah pendapat kami wahai Rasulullah.”

“Benar,” sahut Beliau.

Saad mengatakan: “Kami telah beriman kepadamu, membenarkanmu, dan bersaksi bahwa apa yang engkau bawa adalah kebenaran. Terhadap hal itu kami telah berjanji untuk selalu mendengarkan dan mematuhimu.

Oleh karena itu wahai Rasulullah! Laksanakan apa yang engkau inginkan karena kami menyertaimu, maka demi Zat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, seandainya engkau membawa kami ke laut, lalu engkau sendiri mencebur ke dalamnya tentu kami juga akan terjun bersamamu. Dan tidak ada seorangpun yang tidak ikut mencebur.

Kami juga tidak berkeberatan membawa diri kami untuk bertempur melawan musuh besok. Kami adalah orang-orang yang tahan uji dalam pertempuran dan bersungguh-sungguh ketika menghadapi musuh. Semoga Allah akan memperlihatkan kepadamu tindakan kami yang akan membuatmu senang. Lanjutkan perjalanan dengan mengharap berkat dari Allah.”

Maka, Rasulullah SAW. merasa gembira dan menjadi bersemangat dengan sebab kata-kata Saad RA. Kemudian Beliau bersabda: “Teruskan perjalanan dan bergembiralah kalian, karena Allah telah menjanjikan untukku (untuk mengalahkan) salah satu dari dua kelompok musuh (kafilah dagang atau pasukan Quraisy). Demi Allah! Saat ini masih terbayang olehku seakan-akan aku melihat bagaimana orang-orang kafir Quraisy tewas.”

[Demikian dalam Kitab Al-Bidayah (3/262)].

Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).

Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).

Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.