Imam Ahmad (5/156) meriwayatkan beserta sanadnya dari seseorang, katanya: “Kami pernah membawa barang untuk kami berikan kepada Abu Dzar radhiyallohu ‘anhu.
Kami pun menuju Rabadzah dan menanyakannya, namun tidak mendapatinya.
Ada yang mengatakan bahwa ia meminta izin (kepada Amirulmukminin) untuk pergi haji dan mendapatkan izin.
Kami pun pergi menuju Mina (dan mendapatinya). Ketika kami sedang
bersamanya, seseorang memberitahu bahwa Utsman radhiyallahu ‘anhu (Amirulmukminin) melaksanakan shalat empat rakaat (di Mina).’
Hal itu, terasa berat bagi Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dan berkomentar dengan keras, “Aku pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (di Mina). Beliau melakukannya dua rakaat.
Aku juga pernah shalat (dua rakaat di Mina) bersama Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhumá.”
Kemudian, Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berdiri dan melaksanakan shalat sebanyak empat rakaat (bersama Utsman radhiyallahu ‘anhu).
Lalu seseorang berkomentar, “Engkau mengkritik perbuatan Amirulmukminin, lalu engkau sendiri melakukannya?”
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu menyahut, “Perselisihan itu lebih buruk (daripada apa yang aku perbuat).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyampaikan khotbah kepada kami: “Sepeninggalku nanti akan ada seorang penguasa, maka janganlah kalian menghinakannya.



