Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka Jahanam; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.
Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu ridha kepada mereka. Tetapi jika sekiranya kamu ridha kepada mereka, maka sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang fasik itu.” (QS. At-Taubah: 95-96)
Lanjut Ka’b: Kami bertiga telah ditangguhkan keputusannya, setelah selesainya masalah orang-orang yang alasan dustanya langsung diterima oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ketika mereka bersumpah kepada beliau.
Beliau pun menerima baiat mereka dan memintakan ampun untuk mereka. Sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menangguhkan keputusan mengenai kami bertiga, sampai Allah sendiri yang memberikan keputusan mengenai masalah kami.
Berkenaan dengan hal ini, Allah ta’ala berfirman: “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka.” (QS. At-Taubah: 118).
Yang dimaksud dalam firman Allah tersebut bukanlah ketertinggalan kami dari perang, akan tetapi yang dimaksud adalah penundaan keputusan mengenai masalah kami, setelah selesainya masalah orang-orang yang bersumpah kepada beliau dan mengajukan alasan palsu kepada beliau, lalu beliau langsung menerima alasan mereka tersebut.
Demikian ini diriwayatkan pula oleh Muslim dan Ibnu Ishaq.
Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dengan sedikit tambahan.
[Demikian dalam kitab Al-Bidayah (5/23)].
Diriwayatkan pula beserta sanadnya oleh Abu Dawud dan Nasa’i dengan lafal yang sebagian besarnya sama, secara terpisah dalam beberapa hadis dan secara ringkas.



